Janji Untuk Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan
Dari Malang, saya mengunjungi Vicky Hermansyah, salah satunya penyintas Bencana Kanjuruhan di Kesambi, Porong, Sidoarjo. Dia adalah salah satunya penyintas yang terakhir pulang dari rumah sakit.
Saat malam Janji Untuk Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan itu, Sumiarsih, ibu Vicky, dibangunkan oleh beberapa tetangga untuk menyampaikan kabar ada bencana di Kanjuruhan. Sumiarsih selekasnya ke arah Malang diantarkan tetangga sambil pinjam uang untuk ongkos perjalanan dan kepentingan di Malang.
Saat bencana terjadi, Vicky alami kejang-kejang. Dia sempat koma. Vicky tak ingat bagaimana bencana terjadi. Yang dia ingat hanya saat dia pergi, dia sebelumnya sempat berlindung di pom bensin di wilayah Lawang, Malang, bersama temannya.
Daya ingat Vicky perlahan-lahan king88bet login alternatif walau dia tidak dapat beraktivitas sebagaimana umumnya. Oleh dokter, Vicky dilatih untuk menulis, hitung, dan isi teka-teki, seperti masalah latihan pelajar taman kanak-kanak. Dia olahraga enteng untuk kembalikan kekuatan fisiknya.
"Saya dahulu kerja di pabrik kayu," kata Vicky. Pas 1 Oktober tersebut Vicky genap satu tahun bekerja di pabrik kayu. Sumiarsih menceritakan gagasannya dia ingin melangsungkan syukuran karena itu. Tetapi, tidak ada yang mengetahui bisa terjadi bencana.
Vicky ialah tulang punggung untuk keluarga kecil tersebut. Sumiarsih memiliki lima anak. Dua anak salah satunya wafat, dua kembali bekerja di Surabaya, dan Vicky sang bungsu tinggal dengan orang tuanya.
Sumiarsih berkali-kali mengulas salah King88bet tetangganya yang buka bantuan untuk Vicky tetapi uang bantuan itu tidak seutuhnya diterima Vicky.
"Itu tempat tinggalnya," tutur Sumiarsih menunjuk rumah orang yang diartikan, yang berada sekitaran dua puluh mtr. di samping kiri depan rumah Vicky. Selang beberapa saat seorang pria keluar pintu rumah tersbut. "Itu anak lelakinya," kata Sumiarsih.
Sepulangnya dari rumah sakit, Vicky sebelumnya pernah dijanjikannya berjumpa dengan beberapa pemain Arema FC. Tetapi, janji itu batal. Dia sempat juga dijanjikannya akan dikasih tanah pelataran. Orang yang prospektif itu sebelumnya pernah mengirimi photo pelataran yang hendak diberikan ke Vicky. Tetapi, itu tidak terwujud.
Vicky tinggal dengan ibu dan ayahnya pada sebuah rumah kontrak. Dahulu, rumah itu ialah sebuah ruangan kamar kos. Berita Vicky sebagai korban Bencana Kanjuruhan membuat beberapa tangan yang ulurkan kontribusi. Rumah kamar kos itu sekarang telah diperluas jadi rumah. Di halaman, ada sebuah gerobak angkringan tempat di mana ibu Vicky jualan jajan.
